Rabu, 27 Mei 2015

Kultum : Bersabar dan Bersyukur saat Sakit

Assalamualaikum wr. Wb.

Sudah lama ni nggak update, maaf sekali karena agak sibuk dengan pekerjaan. Kali ini saya akan share tentang menyukuri nikmat sakit yang diberikan oleh Allah swt.


Seperti yang kita ketahui kita sebagai manusia, pasti pernah menimpah sakit. Sebenarnya sakit itu adalah sebuah anugrah yang diberikan Allah swt. Kepada kita, sakit itu berkah, namun kebanyakan dari kita semua menyikapi sakit adalah musibah, bahkan kita sering mengeluh jika diberi sakit oleh Allah swt.

Ada sebuah riwayat yang menceritakan tentang Allah swt. Memberikan sakit kepada manusia:

Ada seseorang sebut saja namanya Fita, dia diberi Allah swt sakit. Allah swt. Menyusuh 3 malaikat untuk menemui Fita

Malaikat pertama disuruh untuk mengangkat sari wajahnya
Semua orang pasti tau dan menyadari jika kita diberi sakit pasti wajah kita tampak lesu, loyoh, kurang semangat, itu karena malaikat mengambil sari wajahnya. Begitu juga dengan Fita, yang sehari hariannya nampak ceria, semangat karena diberi Allah sakit, Fita jadi lesu, pucat dan kurang semangat.

Malaikat kedua disuruh untuk mengangkat kekuatannya.
Kalau yang ini juga begitu, semua orang tau, jika kita diberi sakit pasti akan lemas, itu karena Allah swt. Menyuruh malaikat untuk mengambil  kekuatan orang yang sakit. Begitu juga dengan Fita, yang biasanya sangat aktif untuk mengerjakan pekerjaannya dengan cepat, kini dia hanya bisa tidur dan lemas di tempat tidur, tidak bisa mengerjakan pekerjaannya seperti biasanya

Malaikat ketiga disuruh untuk mengangkat dosa �dosanya.
Inilah perbedaan dan kelebihan umat nabi Muhammad saw. Jika Allah memberikan sakit, maka dosa-dosanya akan diangkat olehmalaikat yang disuruh oleh Allah swt.

Itulah yang kita terima jika kita diberi sakit oleh Allah swt. Saat Fita mau sembuh Allah swt. Memanggil ketiga malaikat tersebut

Malaikat pertama: Kembalikan sari wajahnya.....
Fita yang pada saat sakit, terlihat pucat, lesu dan kurang semangat kini sudah sembuh dan nampak ceria di wajahnya, bisa tersenyum dan terlihat sangat manis. Itu karena Allah swt. Telah mengembalikan sari wajahnya yang di angkat saat dia sakit.

Malaikat kedua : Kembalikan kekuatannya....
Fita yang pada saat sakit tidak bisa apa-apa, jangankan untuk berangkat bekerja, untuk bangun pun sangatlah berat, yang awalnya hanya lemas dan tertidur di kamarnya, kini bisa sudah sembuh dan dan bisa beraktivitas seperti biasanya, bisa bekarja dengan giat dan bisa memenuhi target yang diamanahkan kepada dia.

Malaikt ketiga: Apa yang dirasakan oleh Fita saat Aku beri dia sakit. Jika dia mengeluh dan tidak bisa menerima takdirKu, maka kembalikan dosa-dosanya. Dan jika dia tetap bersabar dan selalu bersyukur atas takdir yang Kuberikan, maka jangan dikembalikan dosa-dosanya [Subnallah....]

Rasullah bersabda :
�Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya�

sabda Rasullah juga :
 

�Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.�

Alhamdulillah, ternyata Fita adalah salah satu golongan yang selalu diberi kesabaran dan rasa syukur yang tinggi, sehingga pada saat sakit dia tidak pernah mengeluh, dia tetap bersabar bahkan dia tetap bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah swt. Kepadanya, walaupun sakit dia tetap semangat untuk selalu berdoa dan tetep beribadah kepada Allah swt.

Jelas, bukan semua muslim jika sakit dosa-dosanya dihapus Allah swt.  Hanya orang-orang yang bersabar dan penuh rasa syukur kepada Allah lah yang benar-benar dihapus dosanya.

Oleh karena itu, jika kita menjenguk atau mendoakan keluarga, saudara, teman atau umat muslim lainnya, hendaknya kita mendoakan untuk bersabar terlebih dahulu setelah itu baru kita doakan semoga lekas sembuh

Wallahua�lam


Semoga kita dikumpulkan dengan orang-orang yang selalu bersabar dan selalu bersyukur atas apa yang kita terima dari Allah swt. Amiiiinn..............

0 komentar:

Posting Komentar